Selasa, 18 Oktober 2011

Individu Keluarga dan Masyarakat

Manusia Sebagai Makhluk Individu

Setiap manusia memiliki kepribadian masing-masing. Kepribadian yang dimiliki seseorang membedakannya dengan yang lain. Kepribadian disebut juga dengan personality. Kepribadian adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu, atau ciri-ciri watak individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas. Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.Manusia lahir sebagai makhluk individu yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara hewani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri yang memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Dengan akal yang dimilikinya, manusia bisa menciptakan sesuatu. Pada dasarnya, pola kelakuan antara manusia dengan binatang itu berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada :
· manusia : pola kelakuannya tidak hanya ditentukan oleh sistem organic biologic saja (akal dan jiwa), manusia itu cenderung memiliki pemikiran yang variatif.
· binatang : pola kelakuannya ditentukan oleh sistem organic biologic saja, binatang mempunyai pemikiran yang cenderung sama.
Tujuan dalam pemenuhan kebutuhannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka mempertahankan hidup untuk hidup yang sejahtera. Manusia merupakan pribadi yang unik dengan pengetahuan yang dimilikinya. Adapun unsur-unsur kepribadian tersebut meliputi :
1. Pengetahuan, meliputi persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep dan fantasi.
2. Perasaan.
3. Drive (dorongan).
dalam memahami sesuatu pengetahuan tersebut akan menimbulkan sub-consious (bawah sadar) dan unconscious (tak sadar). Segala unsur-unsur pengetahuan tersebut seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya. Sikap seseorang dalam merespon sesuatu cenderung berbeda.
Manusia memiliki perasaan yang halus yang membedakannya dengan hewan. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif. Di zaman sekarang banyak manusia yang tidak mempunyai perasaan terhadap sesamanya. Itu semua dikarenakan akalnya tidak di fungsikan dengan baik. Setiap orang memiliki dorongan untuk mempertahankan hidup, sex, mencari makan, berinteraksi, meniru, berbakti dan menyukai keindahan.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya ia akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Ada beberapa alasan manusia disebut sebagai makhluk sosial, yaitu

a. Manusia tunduk pada aturan, norma social.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peranan sebagai berikut, yaitu : melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok, membentuk kelompok-kelompok sosial, dan menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok. Adapun implikasi-implikasi manusia sebagai makhluk social antara lain: kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri, kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain, penghargaan akan hak-hak orang lain dan ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

* Manusia Sebagai Makhluk Politik

Sebagai mahluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupan dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Manusia diberi kemampuan berfikir, dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan politik.
Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai mahluk politik. Ciri manusia sebagai mahluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya. Dalam kehidupan tidak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan peranannya sebagai mahluk yang memilih (mahluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.

* Manusia sebagai makhluk ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan kedudukan manusia sebagai mahlik ekonomi (homo economis).
Di zaman yang serba modern ini banyak orang yang mempunyai persepsi bahwa ciri-ciri manusia yang modern itu hanya dilihat dari gaya hidupnya. Namun persepsi itu tidaklah benar karena sesungguhnya cerminan manusia modern itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pikiran yang rasional
2. Produktif
3. Efisien
4. Efektif
Sebagai mahluk sosial dan mahluk ekonomi pada dasarnya manusia selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan, setiap kebutuhan menuntut pemenuhan namun, dalam memenuhi kebutuhan itu kita harus memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh kita. Kita harus mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

* Manusia sebagai makhluk psikologi

Manusia adalah mahluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia. Siapakah kita dan bagai manakah kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia.
Manusia adalah insan bila dilihat dari segi psikologinya. Kenapa manusia disebut insan, insane dalam bahasa Arab menunjuk manusia sebagai mahluk psikologi, kata insane sendiri berasal dari tiga asal kata:

* UNS bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak.

* NASA YANUSU bermakna terguncang, stress.

* NASIA YANSA bermakna lupa.

Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi makna manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah mahluk yang memiliki harmoni jiwa. Cinta, benci, jinak terkadang stres dan sering lupa.

MANUSIA DAN PERMASALAHANNYA

Setiap manusia pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Tidak ada satu pun manusia yang luput dari masalah. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat. Sedangkan pengertian masalah itu sendiri yaitu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Disebut masalah sosial karena bersangkutan dengan hubungan antara manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif.
Ada beberapa penyebab kenapa timbulnya masalah sosial. Penyebab-penyebab tersebut dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu :
1. Faktor Ekonomis : kemiskinan, pengangguran.
2. Faktor Biologis : penyakit.
3. Faktor Psikologis : syaraf, bunuh diri.
4. Faktor Kebudayaan : perceraian, kejahatan.

0 komentar:

Posting Komentar